Pelbagaikerja sambilan yang boleh dilakukan ketika cuti sekolah. Aktiviti yang boleh dilakukan oleh pelajar semasa cuti persekolahan yang boleh . Wp contoh karangan aktiviti semasa cuti sekolah contoh ti cuitan dokter zakiyah binte ali blok 34 bishan st 3 03 416 singapura 423034 31 mac.
1 Penyampaian dan diskusi gambar kerja dan spesifikasi teknik yang telah ditetapkan kepada pihak terkait; 2. Prosedur pembuatan laporan menyeluruh tentang pembacaan dan interpretasi gambar dan spesifikasi Teknis. OUTLINE Fungsi gambar kerja dan spesifikasi teknis dalam pelaksanaan suatu pekerjaan adalah sebagai acuan dalam melakukan pekerjaan
Dibaca555 Kali 2022. Assalamualaikum Wr. Wb, Praktikum Gambar Arsitektur Digital dengan tema "Proses Pembuatan Gambar Kerja Pada Software Autocad" dilaksanakan pada Sabtu, 03 Juli 2021 pukul 09.00-selesai. Workshop dibuka oleh Sepli Yandri, ST. M.Ars. dengan salam, dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara dan pembacaan profil instruktur.
Vay Tiį»n Nhanh. Mari kita mulai dengan melihat alur kerja untuk menghasilkan warna atau gambar. Gambar 1 mengilustrasikan alur kerja umum untuk menghasilkan warna atau gambar. Terdapat tiga tahap yang terlibat, yaitu pembuatan/akuisisi gambar, pemrosesan/peningkatan gambar, dan reproduksi gambar. Agar pengelolaan warna dapat berfungsi, hal ini perlu diintegrasikan ke dalam alur kerja yang sama. Gambar 1 Alur kerja pengelolaan warna umum. Mari kita lihat setiap tahap lebih dekat. Untuk mereproduksi gambar, kita harus memiliki gambar untuk memulai. Oleh karena itu, tahap pertama adalah menghasilkan gambar dalam bentuk elektronik. Ada dua cara untuk mencapai ini, salah satunya adalah menggambar gambar atau ilustrasi menggunakan komputer, dan cara kedua adalah mengabadikan pemandangan dengan menggunakan kamera digital. Setelah kita memiliki gambar, kita pasti ingin membuat gambar jadi lebih menarik atau mengubahnya menjadi sesuai dengan yang kita sukai. Ini adalah tahap peningkatan. Setelah gambar disempurnakan, tahap terakhir adalah reproduksi. Reproduksi tidak hanya terbatas pada pencetakan hardcopy, tetapi juga melibatkan pengiriman gambar secara elektronik, seperti meneruskan gambar dengan flash drive, mengirim citr melalui email, dan memasang gambar secara online, misalnya membagikannya di Instagram atau Facebook. Gambar 2 memberikan contoh alur kerja pengelolaan warna dalam praktik. Gambar 2 Contoh alur kerja pengelolaan warna dunia nyata. Perangkat yang tercantum dalam setiap tahap mewakili perangkat yang dapat digunakan di tahap tersebut. Misalnya, kami memerlukan kamera untuk merekam adegan, kami menggunakan pemindai untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, atau kami menggambar ilustrasi di komputer. Ada berbagai perangkat yang terkait dengan setiap tahap, tetapi ada satu perangkat yang umum digunakan pada ketiga tahap. Dan saya yakin Anda sudah tahu perangkat mana yang kita bahas. Ya, ini adalah monitor. Mengapa ini satu-satunya perangkat yang digunakan dalam ketiga tahap? Karena saat ini hampir 99,5% karya seni atau gambar berbentuk digital, dan sayangnya, kita masih tidak memiliki teknologi yang memungkinkan manusia melihat konten digital secara langsung, seperti dengan menghubungkan kartu SD ke dalam otak kita. Kita masih memerlukan perangkat tampilan untuk menikmati konten digital, dan perangkat yang paling sering digunakan adalah monitor. Tentu saja, seseorang dapat membantah bahwa proyektor juga dapat digunakan, tetapi tidak semua dari kita memiliki dinding yang besar dan kosong, serta ruangan yang gelap. Oleh karena itu, seseorang dapat menganggap monitor sebagai alat terpenting yang digunakan dalam alur kerja pengelolaan warna. Alasan mengapa monitor merupakan alat bantu pengelolaan warna yang paling penting adalah karena manusia mengandalkan untuk melihat warna yang ditampilkan untuk menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 3 mengilustrasikan ide ini. Jika monitor menampilkan gambar warna kulit kehijauan, maka kita akan menyesuaikan gambar dengan menurunkan warna hijau untuk membuat warna kulit lebih alami. Namun, kita tidak dapat menentukan apakah warna kehijauan tersebut berasal dari file, atau jika dari monitor itu sendiri. Jika berasal dari file, maka mengurangi nada warna hijau akan menghasilkan gambar warna kulit yang tampak alami pada monitor lain. Akan tetapi, jika warna kehijauan berasal monitor, maka mengurangi warna hijau akan menghasilkan gambar dengan nada warna hijau yang sangat sedikit. Hal ini tidak akan terlihat indah dan alami pada monitor lain. Oleh karena itu, memiliki monitor yang dikalibrasi secara teratur dapat mengurangi risiko memiliki gambar yang disesuaikan secara berlebihan atau tidak benar. Bagaimana seharusnya pencipta gambar menggabungkan pengelolaan warna dalam alur kerja mereka? Pertama, mari kita definisikan pembuat gambar. Siapa saja yang āmenciptakanā gambar termasuk dalam kategori ini, misalnya, fotografer, ilustrator, dan desainer. Gambar 4 mengilustrasikan alur kerja umum untuk para desainer. Para desainer biasanya memiliki gagasan atau "gambar" dalam pikiran mereka, dan mereka menggunakan komputer dengan tablet gambar untuk "menggambar" pekerjaan dalam aplikasi perangkat lunak. Monitor memberikan "umpan balik" gambar, sehingga para desainer mengetahui seperti apa gambar itu terlihat, dan jika gambar tersebut memiliki maksud artistik yang benar. Jadi, tidak ada keraguan bahwa melihat warna yang tepat sangatlah penting bagi para desainer untuk menilai apakah pekerjaan tersebut mencerminkan apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu, monitor yang mereka gunakan harus dikalibrasi ke serangkaian parameter terpadu untuk memastikan semua pekerjaan dibuat dan dilihat dalam kondisi yang sama, dan untuk mencegah contoh warna kulit kehijauan yang disebutkan sebelumnya. Gambar 3 Manusia mengandalkan untuk melihat warna agar dapat menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 4 Alur kerja pengelolaan warna desainer pada umumnya. Setelah monitor dikalibrasi, profil ICC untuk monitor tersebut akan dihasilkan. Profil ICC ini harus dikirim bersama dengan gambar sehingga orang lain dalam alur kerja pengelolaan warna dapat mereplikasi lingkungan tempat gambar asli tersebut dibuat. Dengan kata lain, orang lain dapat melihat warna yang sama dengan yang dilihat oleh desainer, dan memastikan maksud artistik yang asli dapat dipertahankan. Detail tentang cara menggunakan profil ICC dapat dijelaskan secara terperinci dalam artikel berikutnya. Bagi para fotografer, alur kerja tersebut sedikit lebih rumit, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Ketika seorang fotografer ingin "melestarikan" penampilan dari adegan yang sebenarnya, fotografer perlu menempatkan pemeriksa warna dalam adegan, dan menggunakan alat ukur pencahayaan untuk menentukan apertur dan kecepatan rana yang tepat. Tidak mengherankan, ada profil ICC yang dikaitkan dengan kamera tertentu yang digunakan oleh fotografer tersebut, dan profil ICC juga harus disimpan di sepanjang alur kerja. Profil ICC dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dan kamar penayangan. Gambar 5 Alur kerja pengelolaan warna fotografer. Jika pemindai digunakan untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, semua yang Anda butuhkan adalah pemindai yang bagus dengan profil ICC yang telah siap. Sama dengan kamera digital, profil ICC untuk pemindai dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dengan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang mengukur warna pada substrat secara spektrum dan memberikan pengukuran yang akurat. Kedua metode ini memerlukan transformasi warna ke monitor jika seseorang ingin melihat gambar yang benar. Transformasi warna dilakukan di dalam aplikasi perangkat lunak maupun sistem operasi. Meskipun demikian, monitor harus benar-benar dikalibrasi agar pengguna dapat melihat warna yang tepat. Kita telah mempelajari apa yang dimaksud dengan alur kerja umum untuk pengelolaan warna, dan tiga tahapan utamanya. Kita juga telah mempelajari cara memadukan pengelolaan warna ke dalam alur kerja para desainer dan fotografer. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang alur kerja pengelolaan warna untuk menyempurnakan dan menghasilkan gambar. Pelajari Selengkapnya mengenai Warna yang Akurat Monitor dengan Akurasi Warna yang Luar Biasa
Assalamualaikum, salam sejahtera bagi kita semua⦠Dalam sebuah pembuatan desain ada beberapa proses yang perlu dilakukan, sehingga produk jadi gambar kerja lengkap dari awal pengerjaan sampai akhir sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini beberapa proses / tahap yang biasa saya lakukan apabila ada customer yang memesan gambar kerja lengkap Survey lokasi / melihat kondisi kavling / tanah. Survey lokasi ini bertujuan untuk pengukuran dan melihat kondisi eksisting tanah sebelum dibangun yang bertujuan agar bisa memprediksi segala kemungkinan maupun jadi bahan pertimbangan dalam mendesain denah untuk selanjutnya. Apabila survey tidak bisa dilakukan oleh beberapa sebab jarak / lokasi terlalu jauh, maka alternatif penggantinya adalah dengan mengirimkan foto kavling / lahan beserta ukuran lahan foto / scan sertifikat tanah akan lebih baik, karena disitu ada ukuran-ukuran dan batas-batas tanahnya juga Membuat denah rencana. Setelah dilakukan survey, maka tahap kedua adalah membuat beberapa alternatif denah rencana. Pembuatan denah ini biasanya bisa tergantung oleh request-request ruangan oleh customer. Mau denah 1 lantai atau 2 lantai, biasanya pada tahap ini arsitek berkoordinasi untuk masalah ākesepakatanā ruangan-ruangan apa saja yang dibutuhkan beserta luasannya. Gambar pra desain. Gambar ini adalah kelanjutan dari denah fix / denah final yang telah disepakati sebelumnya. Gambar pra desain ini biasanya terdiri dari beberapa gambar , diantaranya site plan, denah rencana, tampak 4 sisi, 3d / perspektif. Gambar pra desain ini harus sudah fix / final sebelum melanjutkan ke tahap pembuatan gambar kerja lengkap Gambar bestek / gambar kerja / DED Detail Engineering Design. Gambar DED ini adalah gambar kerja lengkap yang berfungsi sebagai gambar acuan / gambar pegangan untuk Pelaksana yang ada di lapangan pada tahap pengerjaan nantinya. Diharapkan dengan gambar kerja ini, Pelaksana sudah memahami apa saja yang harus dikerjakan pada tahap pelaksanaan nantinya. Untuk gambar kerja lengkap ini lumayan banyak item-item gambarnya, biasanya terbagi dalam 3 bagian, yaitu Gambar kerja arsitektural, gambar kerja struktural, gambar kerja MEE / mekanikal elektrikal. Uraian gambar-gambar tersebut antara lain sebagai berikut GAMBAR ARSITEKTURAL Gambar Site Plan skala menyesuaikan Gambar Denah skala menyesuaikan Gambar Tampak muka, samping ,belakang Gambar Perspektif Eksterior 3D skala proporsional Gambar Potongan melintang & membujur Detail facade Gambar Denah Pola Lantai Gambar Denah Plafond Gambar Denah Kusen Pintu & Jendela Detail Pintu & Jendela jumlah menyesuaikan Denah Finishing dinding GAMBAR STRUKTURAL Denah foot plate untuk bangunan 2 lantai Denah dan Detail Pondasi Denah sloof Denah kolom Denah balok struktur untuk bangunan 2 lantai Denah balok tangga dan balok bordess Denah balok lateu atas kusen Denah balok kanopi Denah kanopi beton Denah plat lantai untuk bangunan 2 lantai Denah Ringbalk Denah plat atap Denah rencana atap Detail kuda-kuda Detail struktur pembesian foot plate, sloof,kolom, balok, plat lantai, plat atap, tangga GAMBAR MEE Mechanical Electrical Engineering Gambar Denah Titik lampu, saklar,stop kontak Gambar Denah Instalasi Air Bersih Gambar Denah Instalasi Air Kotor Gambar Denah Instalasi Air Hujan Gambar Detail Septik tank & Peresapan Sekian dulu sebuah artikel / tulisan ringan dari saya, semoga bermanfaat. Salamā¦.
Shop drawing atau gambar kerja adalah acuan yang dapat membantu pekerjaan proyek dengan merealisasikan ide kedalam sebuah gambar. Shop drawing juga dibagi menjadi beberapa bagian menurut jenis proyek yang sedang dikerjakan. Jika gambar kerja untuk proyek pembangunan rumah maka ada pembagian yang mendetail dalam setiap bagiannya seperti gambar site plan, denah, sisi arah rumah, detail lantai, kusen, jendela dan lainnya. Sedangkan untuk gambar kerja proyek pembangunan jembatan, stadion, kilang minyak dibutuhkan gambar yang lebih mendetail seperti general drawing, layout, assembly drawing, drawing tiap item dan lainnya. Daftar isi1 Mengapa Penting Adanya Gambar Kerja ?2 Cara Membaca Gambar Kerja3 Jenis-Jenis Gambar A. B. Fabrikasi Mengapa Penting Adanya Gambar Kerja ? Dalam sebuah proyek perencanaan adalah hal yang krusial, karena menentukan keberhasilan proyek tersebut. Dengan menggunakan gambar kerja, kita bisa melihat, menganalisa, merevisi dan mengkonsep sebuah proyek yang dituangkan dalam sebuah gambar. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang sesuai dengan realita dilapangan. Tidak hanya mengandalkan imajinasi, tetapi sesuai dengan lahan, material dan kondisi dilapangan. Dalam proyek yang benar, drafter atau juru gambar tidak boleh merubah apapun isi dari gambar tersebut walaupun adanya sedikit kesalahan. Untuk merubah isi dari gambar tersebut seperti material, ukuran, catatan penting dan apapun itu harus mendapat persetujuan arsitek atau engineer yang dikoordinasikan dengan klien jika itu bersifat penting. Untuk mengetahui apa saja jenis gambar kerja, saya akan membagi kedalam dua contoh yaitu gambar kerja untuk membangun rumah dan gambar kerja untuk fabrikasi modul kilang minyak. Cara Membaca Gambar Kerja Beberapa orang juga menyebut gambar kerja adalah gambar teknik. Hanya saja gambar teknik lebih fokus untuk menjelaskan dari sisi teknik seperti mesin, listrik dan lainnya. Tetapi untuk cara membacanya hampir sama yaitu menggunakan perspektif. Gambar kerja kebanyakan ditampilkan 2 dimensi dan umumnya ditampilkan dari atas atau plan view. Di plan view ini akan menampilkan informasi tentang panjang dan lebar bangunan tersebut dan beberapa juga ditampilkan lokasi detail letak bangunan tersebut yang biasa disebut layout drawing atau site plan. Biasanya drafter menampilkan sisi bangunan yang dibutuhkan untuk diperlihatkan seperti tampak depan, samping dan belakang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tanda section atau potongan dari gambar tampak atas atau plan view. Berikut dasar-dasar dalam membaca gambar kerja Perspektif Dengan tampilan gambar kerja 2D kita harus bisa menggunakan imajinasi kita sehingga tampak 3D dalam pikiran kita. Perspektif adalah kata lain dari sudut pandang. Sudut penting ini penting, agar kita bisa mengetahui informasi penting seperti potongan, tempat las, lubang dan lainnya. Line/Garis Line atau garis ini juga membantu kita mengetahui bahwa objek tersebut seperti transparan dan kita bisa melihat apakah ada keterkaitan dengan objek lain atau tidak. Beberapa jenis line dalam gambar teknik yang biasa digunakan dalam proyek fabrikasi adalah. a. Center line Center line adalah garis tengah yang berfungsi untuk menghubungkan antar bagian. Contohnya untuk menghubungkan pipa dengan pipa, dimensi center line yang digunakan sebagai acuannya. b. Hidden Line Hidden line adalah garis putus-putus yang berfungsi untuk menginformasikan secara tembus pandang tentang bentuk sebuah objek atau menandai ada objek lain dibelakang objek itu sendiri. c. Phantom Line Phantom line adalah garis pendukung yang digunakan untuk sebagai referensi objek lain selain objek utama. Phantom line sering didapati di gambar kerja yang terdapat koneksi yang terhubung ke objek utama. Dimensi Biasanya dimensi yang dipakai dalam milimeter mm untuk membuat objek lebih presisi. Dengan adanya dimensi ini kita bisa menganalisa secara realistis bahwa objek bangunan yang akan kita fabrikasi atau dibuat sesuai dengan gambar atau tidak. Potongan Potongan atau dalam bahasa drawing disebut section berfungsi untuk mendetailkan bagian-bagian yang perlu kita ketahui ukurannya. Misalkan kita melihat secara plan view atau dari atas, kita butuh potongan dari samping untuk bisa melihat ukuran dinding, letak pintu, kusen atau jendela yang tidak bisa dilihat dari plan view atau tampilan atas. Setelah mengetahui cara-cara untuk membaca gambar kerja diatas, tentunya kita harus mengetahui jenis gambar kerja apa saja yang biasa dipakai untuk sebuah proyek. Jenis-Jenis Gambar Kerja Tentunya setiap proyek memiliki standart drawing yang berbeda-beda. Misalkan dalam proyek perumahan tidak diperlukan assembly drawing, tetapi untuk proses fabrikasi seperti modul topside pada kilang minyak tentunya membutuhkan assembly drawing yang kemudian nanti dirangkai menjadi satu bagian utuh. A. Arsitektur Dalam dunia arsitek gambar kerja memberikan peranan penting untuk membantu kontraktor menciptakan wujud fisik dengan panduan dokumen gambar. Dokumen gambar ini juga biasanya digunakan dalam pengurusan IMB yang harus disertakan. berikut adalah bagian-bagian dari gambar kerja dari arsitektur. Block Plan Block plan merupakan gambar dua dimensi untuk menunjukkan lokasi kavling tanah yang akan dibangun. Block plan menampilkan view dari atas, dengan menampilkan rencana pembangunan jalan, fasilitas umum dan sosial, dan utilitas air besih dan kotor. Site Plan Site plan pada gambar kerja menginformasikan tata letak elemen desain. Dengan adanya site plan, kita dapat mengetahui akses untuk menuju lokasi tersebut. Denah Denah menggambarkan letak dari masing-masing ruang berdasarkan luas tanah dan bangunan dengan tampilan atas yang memperlihatkan lantai bangunan. Denah adalah gambar kerja yang menjadi acuan penting dalam pembuatan bangunan. Karena dalam denah dijelaskan secara detail ukuran ruang, nama ruang, ketinggian baik dalam skala. Ditampilkan dengan ilustrasi furniture yang nanti bisa di detailkan dengan memberikan section atau garis potongan agar bisa dilihat dari sisi samping. Potongan/Section Potongan atau section pada gambar suatu bangunan menjelaskan sisi samping bagian bangunan tersebut. Tergantung sisi bagian mana yang ingin ditampilkan dengan memberikan garis panah pada gambar denah. Fungsi potongan atau section pada gambar menginformasikan ketinggian bangunan dan detail bangunan seperti jendela, kusen, pintu dan juga material lainnya. Gambar Kerja Tampak Fisik Gambar kerja ini mengilustrasikan wujud fisik tampak dari depan dalam dua dimensi. Memberikan gambaran ringkas bangunan ketika jadi dari tampak depan. Gambar Detail Fungsi dari gambar detail adalah menginformasikan secara detail baik ketinggian, lokasi, ukuran dan jenis material yang ingin diketahui. Misalkan gambar detail seperti pintu, tangga, jendela, kusen, kuda-kuda, struktur pondasi dan lainnya. Gambar Kerja Perspektif Gambar perspektif menampilkan 3 sisi bangunan sekaligus dalam gambar. Biasanya gambar ini digunakan dalam cover atau sebagai gambaran sekilas tentang bangunan yang akan dibuat. Gambar perspektif biasanya menampilkan sisi depan, samping kiri dan kanan dengan tanpa adanya dimensi. Untuk mendapatkan gambar kerja perspektif dibutuhkan software 3D khusus seperti sketchup dan lainnya. B. Fabrikasi Dalam membuat sebuah struktur bangunan yang besar tentunya dibutuhkan desain umum dan khusus berupa gambar kerja yang dibuat acuan dalam fabrikasi. Karena kebanyakan material custom atau dibuat sendiri berdasarkan kebutuhan, maka dibutuhkan drawing-drawing seperti assembly dan lainnya. Berikut lebih jelasnya. General Arrangement Drawing Gambar ini digunakan sebagai referensi untuk pembangunan di yard. Informasi-informasi yang dicantumkan seperti berikut a. Penomoran Part / Assemblyb. Posisi dan Elevasi Partc. Detail dan simbol las untuk koneksi di lapangand. Dimensi pemasangan yang dibutuhkan untuk instalasi di lapangane. Key plan modelf. Dan lainnya. Assembly Drawing Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk sebuah part sebagai bagian utama dan beberapa part tambahan, yang dirakut menjadi satu kesatuan assembly. Berisi informasi yang berkaitan dengan proses perakitan assembly seperti a. Dimensi pemasanganb. Simbol lasc. Daftar materiald. Posisi Assemblye. Dan lainnya Cutsheet Drawing Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk setiap part per satuannya dan digunakan sebagai referensi pemotongan material di cutting shop. Cutsheet drawing bisa berupa plat atau shape beam, column, angle, hollow dan lainnya. Dari gambar-gambar diatas akan digunakan sebagaimana mestinya oleh mereka yang bekerja di workshop masing-masing. Contohnya, cutsheet digunakan dicutting shop yang nantinya dikirim ke assembly shop jika diperlukan untuk dirangkai. Dan bagian-bagian yang sudah ter-assembly juga dikirim ke erection shop untuk disatukan berdasarkan susunan dari layout drawing atau general arrangement drawing. Dalam fabrikasi bisa dalam skala besar atau kecil. Jika dalam skala besar seperti pembangunan stadion, jembatan atau modul kilang minyak maka seluruh drawing tersebut bisa digunakan. Tetapi untuk fabrikasi skala kecil seperti pembuatan jig atau mesin otomasi kecil, maka cukup cutsheet drawing dan assembly dirasa cukup untuk proses fabrikasi.
pembuatan gambar kerja dilakukan pada saat